This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 10 November 2015

TUGAS 8


GEDE NGURAH YOGA PRAMANA / 1404505078
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
MANAGEMEN JARINGAN SERVER
I PUTU AGUS EKA PRATAMA, ST.


Image result for NETWORK LAYER


NETWORK LAYER


Definisi
Network layer atau IP (Internet Protokol) merupakan layer pada lapisan ketiga versi Forozuan. Network layer mempresentasikan bagaimana unit pecahan paket data (datagram) dipecah dan disatukan kembali setelah sebelumnya dibungkus dan dibuka kembali bungkusan paket data tersebut. Selain itu network layer mempresentasikan alamat komputer pengirim dan penerima serta semua perangkat router yang merutekan paket-paket data tersebut dari komputer pengirim ke komputer penerima.

Fungsi
Adapun tiga fungsi utama pada network layer adalah sebagai berikut:
• Koneksi berbasiskan connectionless oriented
Koneksi dan komunikasi yang terjadi pada network layer bersifat connectionless oriented yang berarti tidak perlu adanya pesriapan koneksi dan penerimaan ACK (acknowlegement) disaat pengiriman unit paket data maupun paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima yang memberikan keuntungan berupa proses koneksi dan transmisi paket data menjadi lebih cepat.
• Message forwarding
Merupkan proses untuk mengantarkan paket data dari komputer pengirim ke penerima dengan melewati sejumlah router ataupun komputer lainnya sesuai dengan rute yang diberikan oleh router di dalam tabel routing.
• Pengalamatan komputer berbasiskan IP adress
IP address merupakan alamat yang secara jaringan berbasiskan Internet Protocol (IP) untuk membantu memberikan alamat pada setiap host pada jaringan komputer. Pengalamatan menggunakan IP address terdiri atas pengalamatan IPV 4 dan IPV6.

Protokol
Adapun tiga buah protokol utama pada network layer adalah sebagai berikut:
• Internet Control Message Protocol (ICMP)
ICMP merupakan salah satu protokol yang digunakan untuk mengecek dan menampilkan adanya pesan kesalahan pada jaringan komputer terkait dengan koneksi antar komputer di dalamnya. ICMP berkaitan dengan IP jadi pada saat IP Datagram membungkus sebuah ICMP message, maka nilai Protocol Field pada IP Datagram akan diset ke 1.
• Internet Protocol (IP)
IP merupakan salah satu protokol terpenting dalam network layer yang berfungsi di dalam proses pengalamatan pada jaringan komputer (berupa IP Address) dan pada proses routing. IP selalu bekerjasama dengan TCP (Transmission Control Protocol) yang menjadi dasar pemodelan layer TCP/IP (dengan empat buah layer) dan TCP/IP versi Forouzan.
• Address resolution Protocol (ARP)
ARP merupakan prortokol yang bertugas untuk menghubungkan dan memetakan alamat fisik suatu perangkat keras jaringan komputer ke dalam alamat jaringan komputer berbasis IP Address.

Pengalamatan berbasiskan Internet Protocol (IP Address)
Ip Address adalah alamat identifikasi unik yang dimiliki oleh setiap komputer dan perangkat terhubung lainnya di dalam jaringan komputer sebagai penanda dan alamat dari komputer atau perangkat terhubung bersangkutan. 

IP Address dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan pemanfaatan jaringan komputer sehari-hari yaitu:
• IP Address Public
IP Address Public merupakan IP Adress yang bersifat unik untuk setiap komputer dan digunakan pada jaringan internet. Hanya dimiliki oleh masing-masing komputer di seluruh dunia termasuk juga perangkat yang terhubung untuk memudahkan saling mengenali satu sama lain.
• IP Address Private
IP Address Private merupakan IP Address yang bersifat umum sehingga dua buah jaringan berbeda yang tidak saling terhubung dapat menggunakan alamat yang sama. IP Address Private digunakan untuk jaringan lokal misalnya LAN (Local Area Network).

IP Address dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jumlah daya tampung pengguna jaringan komputer yang dapat ditangani yaitu:
• IPV4 (IP Adress versi 4)
IPV4 yang umum digunakan saat ini, terdiri atas 4 oktet yang masing-masing oktet dapat menampung 255 buah komputer di dalamnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk seluruh komputer dan perangkat terhubung di jaringan komputer.
• IPV6 (IP Adress versi 6)
IPV6 merupakan versi terbaru di dalam pengalamatan jaringan yang terdapat 16 oktet dengn satu oktet dapat menampung 255 komputer dan perangkat terhubung lainnya.

NETWORK LAYER PADA CLOUD DAN IOT

Terdapat tiga model layanan dalam Cloud Computing, yaitu :
1. Infrastructure AS A Service (IAAS)
IAAS atau Cloud IAAS merupakan jenis layanan pada Clud Computing yang menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan computer (computer network), perangkat keras jaringan, computer server, media penyimpanan (storage), prosesor, beserta dengan proses virtualisasi, yang menunjang proses komputasi. Pada IAAS, disediakan fitur yang sangat bermanfaat bagi para pengguna. Fitur-fitur tersebut antara lain :
• Pilihan Virtual Machine (VM) yang sangat beragam. Virtualisasi merupakan salah satu kunci kekuatan dari Cloud Computing.
• Penyediaan pre OS installed (system operasi yang telah terisntal secara langsung), sehingga sangat membantu pengguna yang tidak terlalu mengetahui tentang teknis secara lebih praktis.
• Penyediaan storage (media penyimpanan data) pada beberapa buah server mirror (cermin), sehingga lebih aman bagi pengguna dan kelangsungan data di dalamnya.
• Tersedia fitur untuk melakukan proses optimisasi (optimization)
• Menyediakan beragam aplikasi (perangkat lunak/tool) untuk sejumlah tujuan. Antara lain untuk melakukan pemrosesan multi data, manajemen aplikasi, penyediaan sumber daya untuk aplikasi, serta perhitungan-perhitungan rumit.

2. Platform AS A Service (PAAS)
PAAS atau cloud PAAS merupakan jenis layana pada Cloud Computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan platform yang disediakan oleh cloud PAAS umumnya juga berbasis web., dimana di dalamnya telah tersedia banyak fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam di dalam mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber kode (coding).
Di dalam cloud PAAS juga terdapat skalabilitas, control akses, serta sisi keamanan. Hal lainnya yang disajikan oleh cloud PAAS melalui layanan platformnya adalah kemudahakan integrasi yang baik dengan perangkat lunak lainnya yang berada di dalam satu platform serta menyediakan konektor untuk system di luar jaringan Cloud Computing.
Cloud PAAS dikategorikan menjadi empat bagian, yaitu :
• Social Application Platform
Merupakan platform yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi jejaring sosial (social network). Contoh : Facebook.
• Raw Compute Platform
Merupakan platform yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis komputasi raw. Contoh : Amazon.
• Web Application Platform
Merupakan platform yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis web. Contoh : Google.
• Business Application Platform
Merupakan platform yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi bisnis.

3. Software AS A Service (SAAS)
Merupakan jenis layanan yang diberikan oleh teknologi Cloud Computing kepada para penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi). Umumnya layanan SAAS disediakan dalam bentuk tatap muka berbasis web. SAAS merupakan layanan yang paling banyak digunakan, khususnya pengguna akhir yang tidak terlalu membutuhkan pengetahuan teknis di dalam instalasi dan konfigurasi. 

IOT-CONNECTABLE 

Definisi
Secara umum, IOT (Internet of Things) didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian, komunikasi, dan kerjasama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan internet.

Sistem Kerja Internet of Things
Internet of Things menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendah (bahasa mesin), sehingga memudahkan komunikasi antara perangkat lunak komputer (aplikasi) dengan perangkat keras (hardware).
Dalam Internet of Things terdapat empat buah intergrasi. Keempat intergrasi tersebut beserta dengan elemennya masing – masing akan dijelaskan sebagai berikut. 
1. Integrasi benda fisik (things integration)
Integrasi benda fisik terjadi antara dunia digital dan dunia nyata.
2. Integrasi data (data integration)
Integrasi data terjadi diantara dunia digital dengan dunia jaringan komputer. Jaringan komputer mencankup semua komputer dan perangkat lain yang saling terhubung. Keterhubungan tersebut membentuk kompuer terbesar didunia yaitu internet.
3. Integrasi semantic (semantic integration)
Inetgrasi semantik terjadi diantara dunia jaringan komputer/internet dan dunia nyata.
4. Integasi pengetahuan (knowledge integration)
Inetgrasi pengetahuan terjadi antara pengguna, masyarakat, dan komunitas yang mengembangkan dan memanfaatkan Internet of Things.

 IOT/M2M keduanya memiliki kesamaan yaitu sama – sama memerlukan koneksi internet. Hal ini menunjukan sifat IOT/M2M yaitu connectable.

Dengan berkembangnya teknologi jaringan komputer menjadikan implementasi M2M turut berkembang pesat. Kecanggihan implementasi didukung dengan pengembangan jaringan wireless, cloud computing, teknologi 4G (dan juga 5G) yang menjamin koneksi internet semakin tinggi. Salah satu contoh penerapan M2M/IOT adalah pengendaian kunci rumah dan keamanan rumah jarak jauh melali teknologi M2M/IOT berbasis internet dan mobile computing. Pada teknologi ini menggunakan sensor dari WSN dan juga menggunakan teknologi IP Address sebagai salah satu cara pengalamatan dari network layer untuk menghubungkan data dari pengirim dan penerima.

NETWORK LAYER PADA WSN

Definisi
Secara umum Wireless Sensor Network (WSN) didefinisikan sebagai salah satu jenis dari jaringan wireless (nirkabel) terdistribusi, yang memanfaatkan teknologi Embedded System (system benam) dan seperangkat node sensor, untuk melakukan proses sensor, monitoring, pengiriman data, dan penyajian informasi ke pengguna, melalui komunikasi di internet.  

Tiga node utama pada WSN
Secara umum sebuah sistem Wireless Sensor Network terdiri dari tiga node utama, yaitu:
• Node Sensor
Node sensor berfungsi sebagai node yang melakukan proses sensor terhadap lingkungan dimana WSN diimplementasikan untuk memperoleh sejumlah data yang kemudian akan dikirimkan ke server secara online melalui internet. Setiap node memiliki perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung proses sensor.
• Node Router
Node router bekerja sebgai router yang berfungsi untuk menentukan rute untuk pengiriman alamt dari alamat pengirim ke alamat tujuan. Ada 3 fungsi node router yaitu membuat rute pengiriman dan penerimaan data dari node sensor ke node sensor lainnya, membuat rute pengiriman dan penerimaan data dari node sensor ke database server WSN, membuat rute pengiriman dan penerimaan data dari database WSN ke node sensor.
• Node Gateway (Sink Node)
Node gateway merupakan node yang bertindak sebagai pintu gerbang keluar masuk pekt data yang dikirimkan oleh node sensor dan diterima oleh komputer pusat data (server). Tugas utama dari node gateway dalah meneruskan paket data lapangan ke database milik sistem WSN dan meneruskan paket data dari lapangan dari satu node sensor ke node sensor lainnya.

INTEGRASI WSN KE INTERNET 
Tujuan dari integrasi WSN ke jaringan publik (internet) yaitu:
• Kemudahan di dalam kendali jarak jauh 
Seperti yang kita ketahui bahwa internet merupakan jaringan komputer terbesar di dunia yang menghubungkan semua komputer dan perangkat, maka diharapkan dalam aplikasinya WSN tidak selalu menjadi jaringan privat yang tertutup dan bersikap lokal saja.
• Dapat dikolaborasikan pada jaringan privat (intranet)
Saat ini banyak jaringan yang berbasis hybrid yaitu penggabungan antara jaringan publik dan jaringan privat, maka diharapkan bahwa dalam konfigurasinya WSN dapat dikonfigurasikan menggunakan model hybrid yang berrati WSN dapat diakses pada jaringan internet maupun intranet.
Alasan Pemilihan Network Layer untuk Integrasi WSN ke Internet, yaitu:
• Memiliki cakupan luas di dalam jaringan komputer
Luasnya cakupan koneksi yang diberikan oleh network layer kepada WSN di dalam jaringan komputer untuk proses integrasi ke jaringan publik, sangat bermanfaat untuk membantu node sensor mendapatkan fungsionalitas lebih baik di dalam melakukan pemindaian.
• Standar internasional untuk pengalamatan pada jaringan komputer
Kerena network layer sudah menjadi standar internasional di dalam proses pengalamatan pada jaringan komputer baik skala lokal maupun skala publik. Standar internasional terutama unutk pengalamatan berbasis Internet Protocol (IP Address).
• Dukungan routing yang disediakan oleh network layer
Dukungan routing yang disediakan oleh network layer akan memudahkan di dalam proses komunikasi serta penerimaan dan pengiriman data dari node sensor yang bertindak sebagai pengirim ke node sensor yang bertindak sebagai penerima atau dari node sensor ke server.

• Dukungan pengalamatan berbasiskan internet protocol (IP Address)
Adanya dukungan pengalamatan jaringan melalui IP Address akan memudahkan di dalam proses pengendalian jarak jauh oleh pengguna terhadap node-node sensor dan sistem pada WSN secara keseluruhan.

SMART CITY BESERTA CLOUD COMPUTING DAN TEKNOLOGI-TEKNOLOGI PENDUKUNG LAINNYA. I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T

TUGAS 7

GEDE NGURAH YOGA PRAMANA / 1404505078
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
MANAGEMEN JARINGAN SERVER
I PUTU AGUS EKA PRATAMA, ST.




Image result for data link layer



Data Link layer merupakan lapis kedua dari atas pada pemodelan OSI yang berfungsi mengoreksi kesalahan , flow control, menetukan operasi perangkat keras jaringan (hub, switch, router), serta pengalamatan perangkat keras yang pada unit ini paket data disebut frame.

Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).

Berhubungan dengan algoritma bagi komunikasi yang reliabel dan efisien antara dua mesin yang berdekatan, yaitu dua mesin yang secara fisik terhubung oleh sebuah saluran komunikasi yang secara konseptual bekerja seperti halnya kabel. Sifat penting sebuah saluran yang membuatnya menyerupai kabel adalah bit-bit diteruskan dalam urutan yang sama dengan sewaktu bit-bit itu dikirimkan.

Rangkaian komunikasi sering membuat kesalahan, memiliki laju data yang terbatas dan terdapat delay propagasi yang tidak nol antara saat bit dikirimkan dengan saat bit diterima. Keterbatasn ini mempunyai implikasi penting bagi efisiensi pemindahan data.

Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, lapisan data link melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian lapisan data link mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame.

PENGERTIAN DATA LINK

Data link adalah medium transmisi antara stasiun-stasiun ketika suatu prosedur data link control dipakai.

MASALAH RANCANGAN DATA LINK LAYER

Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat.

Layanan yang disediakan bagi network layer Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.

LAYANAN YANG DISEDIAKAN BAGI NETWORK LAYER

Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer, yaitu pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.

TIGA LAYANAN DARI DATA LINK LAYER

1. Layanan Unacknowledged Connectionless
Yaitu dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah frame ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebu di data link layer. Jenis layanan ini cocok bila laju error sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh layer yang lebih tinggi. Layanan ini sesuai untuk lalu lintas real time, seperti percakapan, dimana data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk. Sebagian besar LAN menggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada data link layer.

2. Layanan Acknowledged ConnectionlessLayanan inipun tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independent dan secara acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali juga. Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran unreliablem, seperti sistem tanpa kabel.

3. Layanan Acknowledged Connection Oriented
Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar. Layanan ini juga menyediakan proses-proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel. Pada layanan connection-oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga fase (tahap) :


Fase I koneksi ditentukan dengan membuat kedua mesin menginisialisasi variabel-variabel dan counter yang diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang telah diterima dan mana yang belum.
Fase II, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan.
Fase III koneksi dilepaskna, pembebasan variabel, buffer, dan resource lainnya yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.

Karena jarak dan peralatan, pengiriman informasi, dapat mengalami perubahan atau melemah. Umumnya interferensi listrik. Kesalahan timbul dalam bentuk burst yaitu lebih dari satu bit terganggu dalam satu satuan waktu.

FUNGSI DATA LAYER

1. Penyediaan interface layanan yang baik bagi network layer
2. Penentuan pengelompokkan bit dari phisichal layer ke dalam frame
3. Mengurusi masalah error transmisi
4. Pengaturan aliran frame pada penerima yang lambat dan pengirim yang cepat

FUNGSI SPESIFIK LAYER

Secara umum layer ini mengonversikan data dalam bentuk data frame dan bit. Secara spesifik layer ini memiliki beberapa fungsi, yakni:

1. Mengubah paket ke dalam bit 1 atau 0 (biner) pada mesin pengirim dan mengembalikan bit-bit ke dalam paket pada mesin penerima.
2. Menangani frame data di antara Network layer dan Physical layer.
3. Menerima paket data dari Physical Layer (ke dalam frame data) kemudian dihantarkan ke Network layer.
4. Bertanggung jawab atas keutuhan frame yang ditransfer ke komputer lain dengan melintasi Physical layer.
5. Menetapkan metode yang diperlukan untuk mentransmisikan dan menerima data dalam jaringan; bisa terdiri atas kabel, device yang digunakan untuk menghubungkan NIC ke kabel, signaling yang menghantarkan dan menerima data, serta kemampuan mendeteksi sinyal eror dalam media jaringan.

BEBERAPA PROTOKOL YANG MENGGUNAKAN LAYER

1. Logical Link Control: koreksi eror dan flow control, mengelola link control dan menetapkan SAP-SAP
2. 802.1 OSI Model
3. 802.2 Logical Link Control
4. Media Access Control: berkomunikasi dengna card adapter, mengontrol tipe media yang digunakan
5. 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
6. 802.4 Token Bus (ARCnet)
7. 802.5 Token Ring
8. 802.12 Deman Priority
9. IEEE 802
10. IEEE 802.2
11. ISO 2110
12. ISDN

PAKET DATA

Paket dari lapisan jaringan akan ditransportasikan dari host sumber ke host tujuanà melewati jaringan fisik yang berbeda.

Bentuk media dari jaringan fisik tersebut adalah :


Copper wires
Microwaves
Optical fibers
Satellite links.

1. Sebelum ditransmisikan data dibagi menjadi paket yang kecil-kecil, karena

Jaringan tertentu hanya dapat menerima paket dengan panjang tertentu
Jenis flow control tertentu akan efisien jika berita di bagi dalam paket-paket kecil
Agar pengiriman jaringan tidak didominasi oleh user tertentu. Dengan paket data user di berikan batas jumlah paket yang dikirimkan.
Paket data yang kecil hanya perlu buffer kecil pada bagian penerima

2. Data juga tidak boleh di potong terlalu kecil, karena :

Setiap data memerlukan bit overhead (address, control field, flag, dll)
Waktu pengiriman > pemrosesan sebuah paket yang besar
Lapisan Data link melaksanakan 2 layanan dasar :


1. Membiarkan lapisan diatasnya untuk mengakses media dengan menggunakan teknik seperti framing.
2. Mengendalikan bagaimana data tersebut diletakkan pada media dan dapat menerima dari media menggunakan teknik seperti pengendali akses media dan deteksi kesalahan.

SMART CITY BESERTA CLOUD COMPUTING DAN TEKNOLOGI-TEKNOLOGI PENDUKUNG LAINNYA. I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T

Handbook Jaringan Komputer – I Putu Agus Eka Pratama, penerbit Informatika.

WIRELESS SENSOR NETWORK– I Putu Agus Eka Pratama & Sinung Suakanto, penerbit Informatika.