I PUTU AGUS EKA PRATAMA, ST.
A. CLOUD COMPUTING
· Definisi
Di dalam draftnya yang berjudul The NIST (National Institute of Standard and Technology) Definition of Cloud Computing, Peter Meel dan Timothy Grance mendefinisikan cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses di mana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand).
· Latar Belakang
Kemunculan Cloud Computing dilatarbelakangi oleh kebutuhan dunia industri dan komputerisasi akan pemanfaatan sumber daya yang tersebar namun digunakan sesuai keperluan (on demand) yang sebelumnya tidak terpenuhi oleh teknologi Grid Computing. Hal lain yang mendukung munculnya Cloud Computing adalah teknologi web 2.0, teknologi Web Service, serta kemampuan komputasi otomatis yang dilakukan oleh komputer terkait dengan manajemen sumber daya yang dimilikinya. Seil tu perkembangan perangkat keras, perangkat lunak serta perkembangan internet turut mendukung lahirnya cloud computing.
· Nilai lebih dari Cloud Computing
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Cloud Computing antara lain:
1. Kemudahan menggunakan aplikasi secara bersama-sama dan online tanpa perlu instalasi dan konfigurasi, contoh pada layanan SAAS
2. Dapat diterapkan pada jaringan lokal (intranet), publik (internet) maupun keduanya.
3. Penghematan biaya.
4. Layanan penyimapanan data dan informasi secara online.
5. Kemudahan dalam pengembangan aplikasi secara bersama-sama sesuai kebutuhan, contoh pada layanan SAAS.
6. Kemudahan berbagi dan menggunakan layanan infrastruktur baik perangkat keras maupun lunak, contoh pada layanan IAAS.
· Karakteristik Cloud Computing
Sebagai sebuah teknologi di jaringan komputer Cloud Computing memiliki karakteristik khusus, antara lain:
1. On Demand Self Service
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana pengguna layanan dapat secara mandiri menyediakan semua keperluan dan kapabilitas terkait dengan komputasi pada Cloud Computing.
2. Broad Network Access
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana layanan Cloud memerlukan akses jaringan komputer yang memadai baik internet, intranet maupun keduanya.
3. Resource Pooling
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana sumber daya (resource) komputasi dapat diberdayakan secara bersama-sama dengan lokasi fisik yang berbeda-beda.Adanya virtualisasi dan beragam server dapat melayani pengguna secara optimal.
4. Rapid Elasticity
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana terjadi elastisitas yang cepat pada layanan Cloud sesuai dengan kebutuhan pengguna yang bersifat on demand.
5. Measured Service
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana layanan pada cloud dapat diukur melalui Qos (Quality of Service) dan Qoe (Quality of Experience) untuk kualitas layanan.
· Komponen dan Arsitektur Cloud Computing
Dilihat dari komponen dan fungsi dari setiap komponen, Cloud Computing memilki tiga komponen utama yaitu:
1. Node Controller (NC)
Node Controller (NC) merupakan komponen pada Cloud Computing yag memiliki fungsi untuk melakukan kontrol terhadap node (komputer) pada sistem Cloud Computing. Selain tiu fungsi Nc adalah menyediakan dan menjalankan virtualisasi pada cloud computing, memanajemen dan melakukan eksekusi pada semua sumber daya dan mengendalikan prosess-proses yang terjadi dalam sistem cloud.
2. Cluster Controller (CC)
Adapun fungsi dari CC adalah memparalelkan setiap node pada sistem cloud computing untuk pengerjaan tugas bersama-sama atau beberapa buah tugas yang diberikan terkait layanan berbasis cloud computing.
3. Cloud Controller (CLC)
CLC merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan pengguna layanan cloud computing. Salah satu fungsi dari CLC adalah menterjemahkan perintah maupun permintaan yang diberikan pengguna maupun administrator terkait layanan berbasis cloud computing.
· Bagan Arsitektur Cloud Computing
· Layanan pada Cloud Computing
Pada teknologi Cloud Computing terdapat tiga model layanan yang dapat dpilih pengguna sesuai kebutuhan, antara lain:
1. IAAS
IAAS (Infrastructure As A Service) merupakan jenis layanan yang menekankan kepada layanan penyedia sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi. Adapun daftar penyedia layanan IAAS antara lain Amazone Web Service (AWS) Free Tier, Microsoft Windows Azure, Cloud Sigma, Verizon, Elastic Stack, Apache Open Stack, Cloud Burst (IBM) dan lainnya.
2. PAAS
PAAS (Platform As A Service) merupakan jenis layanan yang menekankan kepada penyediaan platform untk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Adapun contoh layanan berbasis PAAS antara lain Amazone Web Service, Windows Azure, Cloudify, Flynn, Open Stack, PAAS Maker.
Menurut Tarun PAAS dikategorikan menjadi empat bagian antara lain:
2.1 Social Application Platform
Platform cloud PAAS yang ditujukan utnuk pengembangan aplikasi jejaring sosial, contohnya Facebook.
2.2 Raw Compute Platform
Platform cloud PAAS yang ditujukan utnuk pengembangan aplikasi berbasis komputasi raw, contohnya Amazone.
2.3 Web Application Platform
Platform cloud PAAS yang ditujukan utnuk pengembangan aplikasi berbasis web, contohnya Google.
2.4 Business Aplication Platform
Platform cloud PAAS yang ditujukan utnuk pengembangan aplikasi bisnis.
3. SAAS
SAAs (Software As A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan kepada para pengguna dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi). SAAS merupakan layanan cloud computing yang sering digunakan karena penggunaanya tidak terlalu membutuhkan pengetahuan teknis dalam instalasi dan konfigurasi. Adapu contoh layanan berbasis SAAS antara lain layanan E-mail dari Yahoo, Layanan Collaboration dari ZOHO, layanan customer Relationship Manager (CRM) dari Salesforce.
· Model Deployment Cloud Computing
NIST (National Institute of Standard and Technology) tidak hanya menjelaskan definisi dari Cloud Computing tapi juga membagi model deployment ke dalam empat model, yaitu:
1. Private Cloud
Private Cloud ditujukan untuk penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu saja. Model ini banyak diterapkan untuk lingkungan laboratoriuriset, sekolah, perpustakaan, gedung/bangunan. Adapun kelebihan dari private cloud ini adalah hemat biaya baik penyediaan internet, sewa layanan cloud ke penyedia layanan, relatif aman karena bersifat private dan tidak bergantung pada penyedia layanan cloud luar.
2. Public Cloud
Public Cloud ditujukan untuk penggunaan yang diletakkan dilokasi publik sehingga layanan data dan informasi di dalamnya dapat digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh pengguna. Adapun kelebihan dari public cloud ini adalah sangat mudah digunakan cuku dengan koneksi internet yang terhubung ke penyedia layanan public cloud, tidak perlu repot memikirkan penyediaan infrastruktur, data dapat dengan mudah disimpan pada storage cloud internet dan dapat dibagikan dan tidak perlu bergantung dengan orang yang ahli dibidang IT karena layanannya sangat mudah digunakan.
3. Community Cloud
Community Cloud merupakan model deployment yang dibangun oleh satu atau beberapa komunitas. Community cloud mirip dengan private cloud karena penggunaannya terbatas untuk komunitas bersangkutan saja namun dalam penerapannya tidak selalu di ranah intranet. Dalam pembuatannya terdapat peraturan yang disebut SLA (Service Level Agreement) yang wajib diikuti oleh seluruh anggotanya. Adapun kelebihan dari community cloud ini adalah layanan dapat dinikmati sesuai kebutuhan komunitas dan pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan.
4. Hybrid Cloud
Hybrid Cloud merupakan model deployment gabungan dari Private Cloud dan Public Cloud. Pada model ini juga terdapat SLA yang merujuk data mana saja yang akan diletakkan dimedia penyimpanan Public Cloud dan data mana di Private Cloud. Hal ini betujuan untuk memudahkan manajemen dan keamanan data.
· Tips Memilih Layanan dan Deployment Cloud Computing
· Kendala di dalam Implementasi Cloud Computing beserta Solusinya
B. E-COMMERCE
Istilah E-Commerce mulai muncul di tahun 1990-an melalui adanya inisiatif untuk mengubah paradigma transaksi jual beli dan pembayaran dari cara konvensional ke dalam bentuk digital elektronik berbasiskan komputer dan jaringan internet. Terdapat beberapa buah definisi mengenai E-Commerce seperti berikut ini :
1. Kim dan Moon di tahun 1998 menyatakan bahwa E-Commerce adalah proses mengantarkan informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran, melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya.
2. Baourakis, Kourgiantakis, dan Migdalas di tahun 2002 menyatakan bahwa E-Commerce merupakan bentuk perdagangan barang dan informasi melalui jaringan internet
3. Quayle di tahun 2002 juga tidak mau kalah untuk menambahkan definisi dari E-Commerce. E-Commerce didefinisikan sebagai berbagai bentuk pertukaran data elektronik atau Electronic Data Interchange (EDI) yang melibatkan penjual dan pembeli melalui perangkat mobile, E-Mail, perangkat terhubung mobile, di dalam jaringan internet dan intranet.
4. Chaffey, di tahun 2007 menyempurnakan lagi definisi mengenai E-Commerce, dengan mempertimbangkan bahwa di tahun 2007 perkembangan teknologi komputer dan jaringan internet telah menambah perubahan pada E-Commerce, dengan munculnya beragam teknologi keamanan, teknologi pembayaran online, perangkat-perangkat mobile (smartphone, handphone, dan tablet), makin banyaknya organisasi dan pengguna yang terhubung ke internet, dan munculnya berbagai teknologi pengembangan aplikasi berbasis web. Sehingga kemudian dibuatlah perbaikan definisi dari E-Commerce. E-Commerce didefinisikan sebagai semua bentuk proses pertukaran informasi antara organisasi dan stakeholder berbasiskan media elektronik yang terhubung ke jaringan internet.
Pembahasan selanjutnya, akan dijelaskan mengenai keempat komponen penting dalam E-Commerce. E-commerce memiliki alur kegiatan secrara umum yang meliputi keempat komponen. Keempat komponen itu meliputi:
1. Penjual
Penjual dapat berumpa pemilik took online yang bersangkutan atau sejumlah pelaku usaha.
2. Konsumen
Memegang penting di dalam jalannya sebuah E-commerce.
3. Teknologi
Teknologi mencangkum semua teknologi informasi terkini yang digunakan di dalam jalannya E-commerce. Dimulai dari teknologi web (misalkan PHP dan MySQL), aplikasi mobile (misalkan berbasis platform Androin), keamanan transaksi (misalkan dengan protokol SSL), dukungan Cloud Computing, ERP (Enterprise Resource Planning), CRM (Customer Relationship Management), POS (Point of Sale), dukungan kurs nata uang dan bahasa seluruh Negara di dunia, GIS (Geographic Information System), NFC (Near Field Communication) dan sebagainya.
4. Jaringan Komputer ( Internet )
Hal penting lainnya adalah jaringan komputer khususnya internet. Sehingga mampu melayanin seluruh penhhuna diseluruh dunia. Cukup dengan sebuah komputer dan oknek internet, siapapun dapat menjadi penjual maupun pembeli serta melakukan transaksi jual beli dengan cepat, mudah, murah, dan lebih hemat. Jaringan komputer (khususnya internet) adalah komponen terpenting. Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastnch Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan prosesbisnis menjadi lebih efisien.
E-commerce dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kepada siapa saja pelaku (penjual dan pembeli) yang terlibat di dalamnya. Ada empat jenis kategori dalam E-commerce saat ini. Keempat jenis E-commerce tersebut meliputi:
1. E-commerce Business to Business (B2B)
B2B yaitu bentuk interaksi E-commerce secara online yang terjadi antara produsen (perusahaan, insudtri rumah tangga, penyedia barang dan jasa) dengan distributor (supplier) dan pengecer. Kemudian produk disalurkan kepada konsumen masing – masing.
2. E-commerce Retail atau Business to Customer (B2C)
B2C merupakan bagian dari E-commerce yang menekankan pada proses pemesanan, pembelian, dan penjualan produk atau jasa melalui akses internet. Hal ini berarti bahwa penjual dan pembeli dapat langsung bertemu dan berinteraksi secara elektronik dan online, memanfaatkan fitur – fitur yang disediakan.
3. E-commerce Customer to Business (C2B)
C2B merupakan bentuk E-commerce yang berkebalikan pada E-commerce pada umumnya, dimana konsumen berperan aktif dengan cara memberiahukan kepada khalayak internet mengenai kebutuhan, kemudian beberapa perusahaan atau layanan produk dan jasa mencoba menawarkan produk dan jasanya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4. E-commerce Customer to Customer (C2C)
C2C muncul sebagai akibat adanya kemajuan di dalam teknolgi website, sehingga antar pengguna dapat saling berinteraksi satu sama lain dan konten disediakan (Generate) oleh pengguna itu sendiri.
Terdapat tiga lagi tambahan jenis kategori E-commerce bila pemerintah ikut berperan dalam hal tersebut, selain keempat yang telah disebutkan diatas, meliputi:
1. Business to Government (B2G)
B2G sebagai bentuk penyesuain dari B2B. Yang membedakan adalah pada jenis B2G ini pemerintah bekerja sama dengan pihak bisnis (perusahaan swasta) dalam bentuk penyediaan regulasi (aturan yang disepakati bersama), penyediaan media unutk aplikasi bagi pemerintah dan dunia bisnis, serta pemberian akreditasi website E-commerce yang digunakan oleh pihak atau kelompok bisnis, untuk kegiatan E-commerce B2G ini.
2. Government to Business (G2B)
G2B merupakan bentuk dari E-commerce yang melibatkan pemerintah dengan pihak bisnis. Bentuk interaksi ini akan melibatkan interaksi penjualan barang, jasa, maupun keduanya, dalam skala kecil, skala menengah, hingga skala besar.
3. Government to Citizen (G2C)
G2C merupakan E-commerce yang melibatkan pemerintah (baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) dengan masyarakat umum (baik pribadi maupun kelompok, maupun bukan dalam bentuk perusahaan). Masyarakat umum dalam hal ini menjadi konsumen (pembeli) dan pemerintah menjadi penjual.
Definisi E-Business
Istilah E-Business muncul setelah adanya fenomena mengenai E-Commerce di jagat internet, yang juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi computer, baik dalam perangkat keras (Hardware) maupun perangkat lunak (Software), serta kemajuan dari teknologi internet itu sendiri. IBM merupakan perusahaan yang pertama kali mencetuskan istilah tentang E-Business sebagai sebuah hal yang bukan hanya mencakup hal-hal yang dilakukan di dalam E-Commerce. Berikut adalah beberapa definisi dari berbagai sumber tentang E-Business :
1. Menurut pencetus E-Business yaitu IBM, E-Business merupakan bentuk transformasi (perubahan) dari Key Business Process (proses-proses kunci dari suatu bisnis) ke dalam pemanfaatan teknologi internet. Key Business Process meliputi segala proses kunci dari suatu bisnis berupa riset produk dan riset pasar, pengembangan produk dan jasa, penjualan atau pemasaran (Marketing), produksi (Manufacturing), dan lain-lain.
2. Definisi lain menyatakan bahwa E-Business merupakan bentuk transformasi dari proses-proses di dalam suatu organisasi untuk mewujudkan Customer Value (bisnis pelayanan berbasiskan kepada kepuasan konsumen), dengan memanfaatkan teknologi-teknologi komputer, aplikasi komputer, filosofi komputer, paradigma komputer, yang menjadi bentuk dari ekonomi dunia baru.
3. E-Business merupakan hal dimana E-Commerce termasuk di dalamnya terkait dengan proses eksternal yang dilakukannya, namun juga memuat proses-proses internal berupa pengembangan produk, inventori, manajemen resiko (Risk Management), manajemen sumber daya (Resource Management), dan lain-lain.
Definisi Mobile Commerce
Mobile Commerce (M-Commerce) merupakan pengembangan dari teknologi E-Commerce. Berikut adalah beberapa definisi dari M-Commerce :
1. Mobile Commerce Lab, sebuah lab riset yang mengkhususkan pengkajiannya tentang Mobile Commerce, memberikan definisi mengenai M-Commerce sebagai sebuah bentuk ekspansi dan pengembangan dari E-Commerce ke ranah mobile, yang mana memiliki proses bisnis, teknologi-teknologi terbaru, dan layanan (service) di dalamnya. Proses penjualan dan penawaran barang dan jasa dapat dilakukan secara mobile. Proses pembayaran transaksi online pun dapat dilakukan secara online melalui internet dan layanan bank, sehingga meminimalkan penggunaan uang secara tunai. Bahkan proses pemesanan, penentuan lokasi, dan sebagainya juga dapat dilakukan di dalamnya.
2. Christian Morris menyatakan bahwa M-Commerce merupakan perkembangan dari E-Commerce yang memberikan kemudahan kepada konsumen melalui perangkat mobile yang dimilikinya dan jaringan wireless. Bahkan mengingat bahwa teknologi mobile dan M-Commerce terus berkembang dari waktu ke waktu, maka forum tahunan pun digelar secara global.
3. Corry Janssen menyatakan bahwa M-Commerce merupakan bentuk transaksi elektronik berbasiskan jaringan wireless sebagaimana halnya E-Commerce, namun lebih mengkhusus kepada perangkat mobile (smartphone, handphone, dan tablet) maupun perangkat komputer jinjing (notebook atau netbook).
C. CLOUD PADA E-APPLICATION
Benefit dari QoS, Reliability dan Scalability
QoS (Quality of Service) berkaitan dengan peningkatan kualitas layanan serta berhubungan erat dengan multimedia dan aliran dapat paket data di dalam jaringan computer. Multimedia di dalam jaringan computer mengandalkan konsep kompresi dengan beragam algoritma kompresi di dalamnya, yang menjadi poin utama di dalam penyediaan file multimedia dengan ukuran yang leih kecil, sedangkan aliran paket data memiliki pengaruh di dalam layanan itu sendiri, yang menjadi poin utama di dalam Qos.
Reliability merupakan ukuran keandalan dari suatu jaringan computer, baik internet maupun intranet. Salah satu parametetr pengukura keandalan (Reliability) dari suatu jaringan computer adalah dengan melihat aliran paket data yang dikirim dari computer pengirim (computer asal atau source) ke computer tujuan (destination) yang tidak mengalami kegagalan, kerusakan, maupun kesalahan di dalamnya.
Reliability merupakan salah satu sifat dasar dari sebuah jaringan computer, sebuah jaringan komputeryang memiliki keandalan (reliability) yang makin besar, maka memiliki QoS yang makin baik akan mendukung kualitas layanan yang makin baik pula pada jaringan computer tersebut.
Manfaat cloud adalah memudahan perusahaan dalam melakukan manajemen kapasitas. Penggunaan cloud computing sangat memungkinkan adanya penambahan atau pengurangan kapasitas, baik dari sisi bandwidth, spacepenyimpan data, maupun kapasitas user-handling. Karakteristik ini disebut dengan istilah scalability. Scalability adalah kemampuan sistem untuk scale up/downberdasarkan client request. Penerapan scalability mirip konsep pay-as-you-go (apa yg dibayar, itu yang dipakai). Cloud computing menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan layanan disertai pilihan kapasitas yang dapat dibutuhkan oleh perusahaan pengguna.
D. PENGEMBANGAN E-APPLICATION BERBASIS CLOUD
E-Application merupakan suatu model aplikasi elektronik (online) yang menggunakan elemen-elemen bisnis (E-Business) sehingga dapat memenuhi research pasar dan mengembangkan kewirausahaan dalam implementasinya dalam E-Application.
Saat ini E-Application telah banyak diimplementasikan ke dalam berbagai bentuk aplikasi baik web maupun mobile. Teknologi pendukungnya pun telah berkembang seiring dengan perkembangan komputasi. Salah satunya adalah Cloud Computing.
Cloud Computing memungkinkan suatu E-Application dapat memiliki berbagai fungsi maupun fitur. Salah satu layanan dalam Cloud Computing yang dimanfaatkan pada E-Application adalah PAAS (Platform As A Service). PAAS merupakan cloud yang menekankan pada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara tepat dan mudah. Layanan platform yang disediakan oleh cloud PAAS umumnya juga berbasis web, dimana di dalamnya telah tersedia banyak fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam di dalam mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber kode (coding). Cloud PAAS memiliki integrasi yang mudah dengan perangkat lunak lainnya yang berada dalam satu platform serta menyediakan konektor untuk sistem di luar jaringan Cloud Computing.
Berbagai kemudahan dalam cloud PAAS basis Cloud Computing membuat para programmer dapat dengan mudah mengembangkan aplikasi (E-Application). Beberapa aplikasi pengembangan E-Application yang berbasis Cloud Computing yaitu:
1. Amazon Web Service
Seperti yang kita ketahui Amazon merupakan sebuah web yang menyediakan layanan E-Commerce atau E-Business. Amazon memberikan platform mereka kepada pengembang untuk mengembangkan berbagai aplikasi dengan basis serupa sehingga memudahkan terintegrasinya aplikasi dengan sistem Amazon.
2. Facebook
Facebook disediakan platform cloud PAAS untuk membantu pihak ketiga di dalam mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna awam. Platform ini memungkinkan pengguna untuk memiliki integrasi dengan Facebook dalam mengembangkan berbagai layanan yang disediakan olehnya seperti online shop dengan integrasi Facebook.
E. IMPLEMENTASI
1. Implementasi E-application dalam E-Government
· Definisi E-Government
Beragam makna yang dikemukakan baik oleh institusi non pemerintah atau institusi pemerintah terhadap konsep e-government. Konsep yang diusung oleh EZ Gov, selaku konsultan dalam penerapan E-government, memiliki pengertian penyederhanaan praktek pemerintahan dengan mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi, dimana dari pengertian tersebut dibagi lagi menjadi dua pembidangan, yaitu
- Online Sevices: adalah bagaimana pemerintah menjalankan fungsinya ke luar baik itu masyarakat maupun kepada pelaku bisnis. Tetapi yang terpenting disini adalah pemerintah menawarkan pelayanan yang lebih sederhana dan mudah kepada pihak yang terkait, contohnya seperti pembayaran retribusi, pajak properti atau lisensi.
- Government Operations: adalah kegiatan yang dilakukan dalam internal pemerintah, lebih khusus lagi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah seperti electronic procurement, manajemen dokumen berbasiskan web, formulir elektronik dan hal-hal lain yang dapat disederhanakan dengan penggunaan internet.