GEDE NGURAH YOGA PRAMANA / 1404505078
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
PEMROGRAMAN MOBILE
I PUTU AGUS EKA PRATAMA, ST.
1. Pengertian OOP
OOP adalah singkatan dari Object Oriented Programming, OOP adalah suatu metode pemrograman yang berorientasikan kepada object. Dimana semua data dan fungsi di dalam metode ini dibungkus didalam class-class atau object-object. Setiap object yang kita buat dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan/data ke object lainnya, dalam bahasa jawanya pemrograman berorientasi objek, yaitu mengganggap bahwa segala sesuatu dalam bahasa pemrograman adalah object, benda seperti dalam dunia nyata. Bahkan variable pun bisa dianggap sebagai object (pada pemrograman yang OOP banget, macam java, javascript). Sekarang PHP mulai versi 5.x sudah mendukung secara penuh konsep OOP. Pada versi 4.x memang kita sudah bisa menggunakan OOP, tetapi core engine PHPnya sendiri belum begitu mensupportnya. Jadi jika anda ingin menggunakan konsep OOP dalam konstruksi logic web anda, lebih baik gunakan PHP versi 5.x. Saat ini sudah banyak hosting yang sudah mengupgrade versi PHPnya.
OOP dalam PHP hampir mirip dengan OOP pada java. Jika anda sudah pernah belajar java atau javascript, OOP dalam PHP tidak begitu bermasalah. OOP PHP berbeda dengan PHP struktural. Pada OOP kita bisa membuat sebuah class yang berisi semua fungsi-fungsi yang biasa digunakan untuk proses web, misalkan proses query database, proses login, proses regular expression dll.Ingat bahwa fungsi dalam OOP adalah method. Dari class tersebut bisa dibuat sebuah object yang memiliki semua method yang saya sebutkan tadi, proses query, proses login, proses reqular expression dll. Tambahan lagi, dengan menggunakan OOP, pembuatan program menjadi lebih mudah dan cepat begitu juga konsistensi program akan terjaga. Anda juga bisa membuat template web dengan menggunakan OOP dimana ada method yang bertugas untuk membuat tampilan, misalkan tampilan header, sidebar, footer dll.
2. Pengenalan PHP
PHP adalah sebuah bahasa script yang sangat bagus dan merupakan pasangan yang pas untuk bahasa HTML. Dengan kemampuan PHP untuk membuat website yang dinamis serta keindahan desain menggunakan HTML, maka nyaris tidak ada yang tidak dapat dilakukan gabungan kedua bahasa ini di dunia web. PHP ini merupakan bahasa yang sangat mudah (bagi yang pernah mempelajari C atau bahasa pemrograman lain akan sangat merasakan perbedaaan ini. Contoh salah satu perbedaan yang paling terasa adalah bahwa kita tidak usah repot-repot deklarasi variabel di awal, kalau butuh variabel tinggal pakai.
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
3. Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
kelas _ kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh ‘class of dog’ adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
Objek – membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
Abstraksi – Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
Enkapsulasi – Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
Polimorfisme melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan “gerak cepat”, dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
Inheritans– Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada – objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis-objek tidak selalu memiliki inheritas.)
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas adminiistrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.
4. Sejarah Singkat OOP Di PHP
OOP Di perkenalkan sejak PHP3
Masih simple (PHP3, PHP4)
Karena perkembangan web application (ASP.NET,JSP) yang support full OOP
Di kembangkan PHP5 yang support full OOP untuk memenuhi kebutuhan
Pengembangan aplikasi yang besar (Enterprice Aplication)
5. Hal penting dalam OOP
a. Class
-Properti/ Variable
-Method / Function
b. Object
-Instansiasi Class
c. Constructor & Destructor
d. Visibilitas Member (Member Visibility)
-Public, Private dan Protected
-Function Setter dan Getter
e. Pewarisan (Inheritance)
a. Definisi Class
Class disusun berdasarkan karakteristik sebuah objek benda. Sifat ini disebut sebagai Abstraksi (Abstraction.
Class adalah penampung sekumpulan elemen data (variable) dan kode program (function) yang digunakan oleh pengolahan datanya. Sifat ini disebut sebagai enkapsulasi (Encapsulation) .
Class dapat disusun secara hierarki sehingga suatu class dapat mewariskan beberapa atau semua karakteristiknya ke lain (class anak/child class). Sifat ini disebut sebagai pewarisan (Inheritance) .
a.1. Properti/ Variable
Berdasarkan sifat abstraksi, suatu class menyimpan karakteristik suatu benda dalam suatu variable. Variabel ini sering disebut sebagai properti.
Contoh :
Class Orang mempunyai properti seperti Nama, Warna Rambut, Tinggi, Berat, Tahun Lahir dan lain-lain.
Class Koneksi DB mempunyai properti seperti Alamat Server, User Name, Password dan Nama Database.
a.2. Method / Function
Selain mempunyai properti, sebuah class juga mempunyai Method. Dalam PHP, method suatu class diwujudkan dalam sebuah function. Method adalah perilaku yang dapat dilakukan oleh class.
Contoh Class Orang mempunyai method seperti Makan, Minum, Tidur, Ucap Salam, dan lain-lain Class KoneksiDB mempunyai method seperti Koneksi, EksekusiQuery, AmbilData dan lain-lain.
Aturan Pembuatan Class
Definisi suatu class dimulai dengan keyword Class, diikuti dengan nama classnya,
Isi suatu class diapit dengan kurung kurawal ({ }).
Umumnya isi class diawali dengan menuliskan properti-propertinya dan diikuti dengan method-methodnya.
Contoh Class
<?php
class Orang{
public $nama; // var $nama; untuk PHP4
function UcapSalam(){
echo “Hallo. Nama Saya adalah $this->nama”;
}
}
?>
b. Object
Objek merupakan instansiasi dari suatu Class. Sebuah class tidak dapat digunakan tanpa diinstansiasikan dulu (kecuali untuk Static Class). Objek sebenarnya sebuah variabel.
Instansiasi Class
b.1. Instansiasi objek bisa dilakukan dengan perintah new. Ketika suatu instansiasi class (pembuatan objek) dilakukan, maka secara otomatis akan memanggil function Constuctor milik class tersebut.
Contoh instansiasi class adalah :
$liska=new Orang()
$db=new KoneksiDB
(“localhost”,”root”,”pass”,”db”);
Contoh instansiasi class
<?php
include(“class.php”);
bayu=new Orang(); // instansiasi
$bayu->nama=”Bayu Darmawan;
$bayu->UcapSalam();
echo “<br>”;
$yogi=new Orang(); // instansiasi
$yogi->nama=”Yogi Saputra”;
$yogi->UcapSalam();
?>
c. Constructor dan Destructor
Constructor adalah suatu function khusus yang akan dieksekusi ketika suatu objek dibuat (instansiasi class). Umumnya constructor dibuat untuk memberikan suatu operasi awal yang harus dilakukan ketika sebuah objek dilahirkan (inisialisasi objek)
Destructor kebalikan dari objek constructor adalah function khusus yang dilakukan ketika suatu objek akan dihapus, di panggil ketika objek di destroy dan objek di beri nilai NULL. Umumnya destructor dibuat untuk mengembalikan kembali sumber daya komputer (misalnya memori, file). Contoh operasi dalam destructor menghapus kembali memori yang telah digunakan atau menutup koneksi ke suatu file.
Contoh Constructor dan Destructor
<?php
class Orang{
private $nama;
function __construct($nama){
$this->nama=$nama;
echo “Contructor: $this->nama dilahirkan<br>”;
}function UcapSalam(){
echo “Hallo. Nama Saya adalah “.$this->nama.”<br>”;
}function __destruct(){
echo “Destructor: $this->nama meninggal dunia<br>”;
}
}
?>
d. Visibilitas Member
Visibilitas dari propertiatau method Dapat dilakukan dengan mengawali pendefinisian dengan keyword
1. Public
Deklarasi hak ini berarti variable atau fungsi dengan awalan ini bisa diakses dari class manapun, baik class itu sendiri atau class turunan dari class yang memiliki variable atau fungsi itu. Deklarasi ini merupakan yang paling sering dan mudah digunakan. Tetapi penggunaanya tergantung dari kebutuhan dan kebijakan dalam keamanan program. Member ini dapat diakses dimanapun, walaupun dar iluar classnya.
2. Private
Deklarasi ini berarti variable atau fungsi dengan awalan ini HANYA bisa diakses oleh class pemilik dari variable atau fungsi itu. Turunannya atau parentnya tidak bisa mengaksesnya.
Member ini hanya dapat diakses di dalam pendeklarasian classnya saja. Member ini tidak dapat dikenal diclass turunannya.
3. Protected
Melindungi variable atau fungsi dari akses diluar class yang tidak mewarisi class tersebut.
Mirip dengan private, tetapi member ini dapat dikenal di class turunannya
VisibilitasMember (Contoh)
<?php
class Visibility{
public $public = ‘Public’;
protected $protected = ‘Protected’;
private $private = ‘Private’;
function CetakProperti()
{
echo “Aksesdaridalamclass <br>”;echo “Public : “.$this->public.”<br>”;
echo “Protected : “.$this->protected.”<br>”;
echo “Private : “.$this->private.”<br>”;
}
}
$obj= new Visibility();
$obj->CetakProperti();
echo “<br> Pengaksesandariluarclass <br>”;
echo “Public : “.$obj->public.”<br>”; // OK
echo “Protected : “.$obj->protected.”<br>”; // ERROR
echo “Private : “.$obj->private.”<br>”; // ERROR
?>
d.1. Function Setter danGetter
Function Setter adalah fungsi yang digunakan untuk memberikan(set)nilai untuk suatu properti. Umumnya function ini digunakan untuk properti yang mempunyai visibilitas protected atau private. Function setter sering digunakan untuk memvalidasi data yang masuk sebelum data tersebut diisikan kesuatu properti.
Function Setter dan Getter (Contoh)
<?php
class Nilai{
private $tugas=0,$uts=0, $uas=0;
function settugas($nilai){
if(($nilai<=100)&&($nilai>=0))
$this->tugas=$nilai;
}
function setuts($nilai){
if(($nilai<=100)&&($nilai>=0))
$this->uts=$nilai;
}
function setuas($nilai)
{
if(($nilai<=100)&&($nilai>=0))
$this->uas=$nilai;
}function gettugas(){
return $this->tugas;
}
function getuts(){
return $this->uts;
?>
e. Pewarisan (Inheritance)
Pewarisan/ Penurunan merupakan fitur OOP yang sangat berguna. Dengan pewarisan, sebuahclass dapat diturunkan Menjadi class baru yang mempunyai sebagian atau seluruh karakteristik dari class parentnya.
Pewarisan dilakukan dengan keyword “extends” Visibility member berlaku dipewarisan.
Dalam pewarisan dikenal istilah Override yaitu mendefin isikan ulang suatu function yang telah tersedia di class child sehingga mempunyai perilaku yang berbeda dari perilaku function class parentnya. Dalam class turunan, boleh ditambah properti atau member baru.
Pewarisan (contoh)
<?php
class Orang{
protected $nama;
function __construct($nama){
$this->nama=$nama;
}
function UcapSalam(){
echo “Hallo. Nama Saya adalah”.$this->nama.”<br>”;
}
}
?>
Pewarisan (contoh)
<?php
include(“waris1.php”);
// Pewarisantan paperubahan
class OrangSundaextends Orang{
}
// Pewarisan dengan meng-override function UcapSalam
// dan Penambahan Method
class OrangInggrisextends Orang{
protected $asal=”England”; // penambahan properti baru
function UcapSalam(){
echo “Hello. My name is “.$this->nama.”<br>”;
}
function UcapNegara(){ // penambahan method baru
echo “I’m from “.$this->asal.”<br>”;
}
}
$kabayan=new OrangSunda(“Kabayan”);
$kabayan->UcapSalam();$william=new OrangInggris(“Prince William”);
$william->UcapSalam();
$william->UcapNegara();
?>
6. Cara Penulisan Kode PHP
1. Penamaan File
File PHP harus disimpan dengan ekstensi .php (jika menemukan file dengan ekstensi .php3 atau phtml maka kemungkinan besar file-file tersebut ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah). Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, file-file tersebut akan disimpan sebagai file teks biasa. Artinya tidak butuh editor khusus, cukup notepad. Namun perlu diingat bahwa notepad tidak memunculkan nomor baris yang akan kita perlukan saat melakukan debugging jika ada masalah dengan kode kita).
2. Komentar
Komentar adalah bagian penting dalam kode PHP, komentar ini untuk membantu mengingat lagi kegunaan sebuah blok kode nantinya, harus membiasakandiri untuk menuliskan catatan tentang kode-kode dengan tag komentar, sehingga sifat manusiawi yang pelupa bisa terbantu jika suatu saat perlu mereview kembali kode-kode yang pernah di buat. Cara untuk membuat komentar yang tidak ingin tampil atau eksekusi adalah dengan menambahkan “//” di awal baris atau mengapit komentar dengan “/*” dan “*/” jika perlu membuat komentar yang panjang:
<?php
// Baris ini akan diabaikan. Catatan untuk kita sendiri:
// Saya membuat script ini sambil
//Membaca, berenang dan menyelam.
print (“Anda berada di situs Prothelon!”);
/*
Tiga baris berikut ini juga akan diabaikan.
*/
?>
3. Permulaan Kode
Blok kode PHP diawali dengan “<?php” (atau cukup disingkat “<?” saja bila server mengijinkan…dan biasanya bisa).
4. Akhir Kode
Blok kode PHP ditutup dengan menambahkan “?>” di akhir blok kodenya.
5. Akhir Baris Program
Setiap baris instruksi program diakhiri dengan tanda titik koma “;”. Artinya walaupun menulis lebih dari 1 baris tetap akan dianggap satu baris instruksi program jika belum ada tanda titik koma.
6. Tanda Kurung
Tanda kurung akan banyak di gunakan dalam kode PHP. Salah satu penggunaan yang sering dilakukan adalah dalam memanggil fungsi.
7. Print ( );
“print” adalah nama fungsi dan informasi lain yang perlu ditambahkan pada fungsi tersebut akan di tulisdi dialam tanda kurung. Ingat….. jangan lupa untuk mengakhiri dengan tanda titik koma (kesalahan tidak mengakhiri dengan titik koma ini paling sering terjadi pada pemula, echo() juga memiliki kegunaan yang sama dengan print().
Spasi, pergantian baris, dll tidak akan mempengaruhi output Sehingga bagian kode berikut ini …
<?php
print (“Saya sedang belajar pohp”);
?>
Akan menghasilkan hal yang sama dengan kode berikut ini:
<?php print (“saya sedang belajar php”); ?>
7. Perbandingan Pemrograman terstruktur prosedural dengan OOP di PH
Kebanyakan pemrogram lebih familiar dengan pemrograman terstruktur atau prosedural. Salah satu faktor penyebabnya adalah usianya yang sudah cukup matang, sehingga juga sudah meluas digunakan oleh berbagai kalangan. Di mana sekitar tahun 1950 diperkenalkan bahasa pemrograman Fortran dengan tipe prosedural.
Ada pun pemrograman berorientasi objek meskipun sebenarnya juga sudah cukup lama dikenal namun penggunaannya tidak seluas pemrograman prosedural. Kurang lebih sekitar tahun 1970 muncul SmallTalk yang memperkenalkan orientasi objek. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan, orientasi objek dipandang sebagai solusi yang cukup menarik dalam mengembangkan aplikasi.
Berkaitan dengan pendekatan yang digunakan dalam pemrograman, PHP memungkinkan untuk membuat program menggunakan pendekatan secara prosedural atau berorientasi objek. Secara normal, kebanyakan pemrogram lebih sering menggunakan pendekatan prosedural, apalagi sebelumnya dukungan objek pada PHP masih belum selengkap saat ini. Oleh karena itu, apabila baru mengenal PHP, maka pemrograman prosedural mungkin akan lebih mudah.
Pemrograman Prosedural
Kalangan yang fanatik terhadap prosedural umumnya tidak menyarankan penggunaan pendekatan abstrak. Contoh ekstrem dari kalangan ini adalah melakukan langkah penolakan objek, dan tidak menerima abstraksi tentunya. Mereka cenderung melihat bagaimana menghasilkan sesuatu yang cepat dan tidak memperhatikan jika orang lain dapat membaca Kode programnya. Bahkan tidak jarang yang menganggap bahwa pemrograman adalah kompetisi kecepatan pada aktivitas tim. Dalam pengembangan PHP, kalangan seperti inilah yang memungkinkan pembuatan modul PECL serta memiliki kontribusi terhadap efisiensi kode program. Listing program berikut Menunjukkan contoh penulisan program oleh kalangan prosedural.
<php
/*procedural.php*/
print”Hello,world.”;
?>
Pemrograman Berorientasi objek
Lain halnya dengan kalangan yang fanatik terhadap objek, umumnya mereka tidak begitu memperhatikan faktor performansi pada pendekatan yang dilakukan. Bahkan terlihat kalangan ini sangat menikmati konsep desain abstrak, karena orang-orang seperti ini biasanya berkarir di bidang manajemen proyek atau dokumentasi.
Pemrograman berorientasi objek. Pemrograman ini mempertinggi kualitas dan produktifitas pengembangan software. Program pengembangannya dilakukan dengan pendekatan building block. Setiap block, disebut object, bersifat independen dan mampu berjalan sendiri atau saling kunci dengan object lain dengan mudah dan otomatis. Object-object berinteraksi dengan saling memberikan informasi satu terhadap yang lainnya. Masing-masing object harus berisikan informasi mengenai dirinya sendiri (encapsulation) dan object yang dapat di kaitkan.
Contoh penulisan listing program di kalangan orientasi objek dapat digambarkan seperti berikut:
<php
/*objek.php*/
classHelloWorld{
functionmyPrint(){
print”Hello,world.”;
}
}
$myHelloWorld=newHelloWorld();
$myHelloWorld->myPrint();
?>
Terlihat code diatas bahwasannya pada oop kita buat terlebih dahulu class nya dan selanjutnya buat suatu fungsi tampilkan kata hello word selan jautnya kita instantiasi Hello Worldkemy Print.
Dalam lingkungan PHP, kalangan orientasi objek lebih cenderung membuat modul PEAR dan memiliki kontribusi besar terhadap kemudahan pengelolaan kode program.
DAFTAR PUSTAKA
Stig Sæther Bakken, PHP Manual, the PHP Documentation Group, 1997 – 2003
www.php.net, situs resmi PHP di internet
www.phpclasses.net, situs class PHP gratis
Mailing list PHP User Group Indonesia,http://groups.yahoo.com/group/phpug, tempat mangkal komunitas pengguna PHP se-Indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorientasi_objek“
http://tugasptik2009-kelompoknurul.blogspot.com/
http://bimoweb.com/pemrograman-oop-pada-php-part-i.html
http://www.bengkelprogram.com/data-artikel-779.0.bps
http://uswahtech.uswah.net/berita-158-perbandingan-pemrograman-terstruktur-prosedural-dengan-oop-di-php.html
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
PEMROGRAMAN MOBILE
OOP adalah singkatan dari Object Oriented Programming, OOP adalah suatu metode pemrograman yang berorientasikan kepada object. Dimana semua data dan fungsi di dalam metode ini dibungkus didalam class-class atau object-object. Setiap object yang kita buat dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan/data ke object lainnya, dalam bahasa jawanya pemrograman berorientasi objek, yaitu mengganggap bahwa segala sesuatu dalam bahasa pemrograman adalah object, benda seperti dalam dunia nyata. Bahkan variable pun bisa dianggap sebagai object (pada pemrograman yang OOP banget, macam java, javascript). Sekarang PHP mulai versi 5.x sudah mendukung secara penuh konsep OOP. Pada versi 4.x memang kita sudah bisa menggunakan OOP, tetapi core engine PHPnya sendiri belum begitu mensupportnya. Jadi jika anda ingin menggunakan konsep OOP dalam konstruksi logic web anda, lebih baik gunakan PHP versi 5.x. Saat ini sudah banyak hosting yang sudah mengupgrade versi PHPnya.
OOP dalam PHP hampir mirip dengan OOP pada java. Jika anda sudah pernah belajar java atau javascript, OOP dalam PHP tidak begitu bermasalah. OOP PHP berbeda dengan PHP struktural. Pada OOP kita bisa membuat sebuah class yang berisi semua fungsi-fungsi yang biasa digunakan untuk proses web, misalkan proses query database, proses login, proses regular expression dll.Ingat bahwa fungsi dalam OOP adalah method. Dari class tersebut bisa dibuat sebuah object yang memiliki semua method yang saya sebutkan tadi, proses query, proses login, proses reqular expression dll. Tambahan lagi, dengan menggunakan OOP, pembuatan program menjadi lebih mudah dan cepat begitu juga konsistensi program akan terjaga. Anda juga bisa membuat template web dengan menggunakan OOP dimana ada method yang bertugas untuk membuat tampilan, misalkan tampilan header, sidebar, footer dll.
2. Pengenalan PHP
PHP adalah sebuah bahasa script yang sangat bagus dan merupakan pasangan yang pas untuk bahasa HTML. Dengan kemampuan PHP untuk membuat website yang dinamis serta keindahan desain menggunakan HTML, maka nyaris tidak ada yang tidak dapat dilakukan gabungan kedua bahasa ini di dunia web. PHP ini merupakan bahasa yang sangat mudah (bagi yang pernah mempelajari C atau bahasa pemrograman lain akan sangat merasakan perbedaaan ini. Contoh salah satu perbedaan yang paling terasa adalah bahwa kita tidak usah repot-repot deklarasi variabel di awal, kalau butuh variabel tinggal pakai.
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
3. Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
kelas _ kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh ‘class of dog’ adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
Objek – membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
Abstraksi – Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
Enkapsulasi – Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
Polimorfisme melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan “gerak cepat”, dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
Inheritans– Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada – objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis-objek tidak selalu memiliki inheritas.)
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas adminiistrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.
4. Sejarah Singkat OOP Di PHP
OOP Di perkenalkan sejak PHP3
Masih simple (PHP3, PHP4)
Karena perkembangan web application (ASP.NET,JSP) yang support full OOP
Di kembangkan PHP5 yang support full OOP untuk memenuhi kebutuhan
Pengembangan aplikasi yang besar (Enterprice Aplication)
5. Hal penting dalam OOP
a. Class
-Properti/ Variable
-Method / Function
b. Object
-Instansiasi Class
c. Constructor & Destructor
d. Visibilitas Member (Member Visibility)
-Public, Private dan Protected
-Function Setter dan Getter
e. Pewarisan (Inheritance)
a. Definisi Class
Class disusun berdasarkan karakteristik sebuah objek benda. Sifat ini disebut sebagai Abstraksi (Abstraction.
Class adalah penampung sekumpulan elemen data (variable) dan kode program (function) yang digunakan oleh pengolahan datanya. Sifat ini disebut sebagai enkapsulasi (Encapsulation) .
Class dapat disusun secara hierarki sehingga suatu class dapat mewariskan beberapa atau semua karakteristiknya ke lain (class anak/child class). Sifat ini disebut sebagai pewarisan (Inheritance) .
a.1. Properti/ Variable
Berdasarkan sifat abstraksi, suatu class menyimpan karakteristik suatu benda dalam suatu variable. Variabel ini sering disebut sebagai properti.
Contoh :
Class Orang mempunyai properti seperti Nama, Warna Rambut, Tinggi, Berat, Tahun Lahir dan lain-lain.
Class Koneksi DB mempunyai properti seperti Alamat Server, User Name, Password dan Nama Database.
a.2. Method / Function
Selain mempunyai properti, sebuah class juga mempunyai Method. Dalam PHP, method suatu class diwujudkan dalam sebuah function. Method adalah perilaku yang dapat dilakukan oleh class.
Contoh Class Orang mempunyai method seperti Makan, Minum, Tidur, Ucap Salam, dan lain-lain Class KoneksiDB mempunyai method seperti Koneksi, EksekusiQuery, AmbilData dan lain-lain.
Aturan Pembuatan Class
Definisi suatu class dimulai dengan keyword Class, diikuti dengan nama classnya,
Isi suatu class diapit dengan kurung kurawal ({ }).
Umumnya isi class diawali dengan menuliskan properti-propertinya dan diikuti dengan method-methodnya.
Contoh Class
<?php
class Orang{
public $nama; // var $nama; untuk PHP4
function UcapSalam(){
echo “Hallo. Nama Saya adalah $this->nama”;
}
}
?>
b. Object
Objek merupakan instansiasi dari suatu Class. Sebuah class tidak dapat digunakan tanpa diinstansiasikan dulu (kecuali untuk Static Class). Objek sebenarnya sebuah variabel.
Instansiasi Class
b.1. Instansiasi objek bisa dilakukan dengan perintah new. Ketika suatu instansiasi class (pembuatan objek) dilakukan, maka secara otomatis akan memanggil function Constuctor milik class tersebut.
Contoh instansiasi class adalah :
$liska=new Orang()
$db=new KoneksiDB
(“localhost”,”root”,”pass”,”db”);
Contoh instansiasi class
<?php
include(“class.php”);
bayu=new Orang(); // instansiasi
$bayu->nama=”Bayu Darmawan;
$bayu->UcapSalam();
echo “<br>”;
$yogi=new Orang(); // instansiasi
$yogi->nama=”Yogi Saputra”;
$yogi->UcapSalam();
?>
c. Constructor dan Destructor
Constructor adalah suatu function khusus yang akan dieksekusi ketika suatu objek dibuat (instansiasi class). Umumnya constructor dibuat untuk memberikan suatu operasi awal yang harus dilakukan ketika sebuah objek dilahirkan (inisialisasi objek)
Destructor kebalikan dari objek constructor adalah function khusus yang dilakukan ketika suatu objek akan dihapus, di panggil ketika objek di destroy dan objek di beri nilai NULL. Umumnya destructor dibuat untuk mengembalikan kembali sumber daya komputer (misalnya memori, file). Contoh operasi dalam destructor menghapus kembali memori yang telah digunakan atau menutup koneksi ke suatu file.
Contoh Constructor dan Destructor
<?php
class Orang{
private $nama;
function __construct($nama){
$this->nama=$nama;
echo “Contructor: $this->nama dilahirkan<br>”;
}function UcapSalam(){
echo “Hallo. Nama Saya adalah “.$this->nama.”<br>”;
}function __destruct(){
echo “Destructor: $this->nama meninggal dunia<br>”;
}
}
?>
d. Visibilitas Member
Visibilitas dari propertiatau method Dapat dilakukan dengan mengawali pendefinisian dengan keyword
1. Public
Deklarasi hak ini berarti variable atau fungsi dengan awalan ini bisa diakses dari class manapun, baik class itu sendiri atau class turunan dari class yang memiliki variable atau fungsi itu. Deklarasi ini merupakan yang paling sering dan mudah digunakan. Tetapi penggunaanya tergantung dari kebutuhan dan kebijakan dalam keamanan program. Member ini dapat diakses dimanapun, walaupun dar iluar classnya.
2. Private
Deklarasi ini berarti variable atau fungsi dengan awalan ini HANYA bisa diakses oleh class pemilik dari variable atau fungsi itu. Turunannya atau parentnya tidak bisa mengaksesnya.
Member ini hanya dapat diakses di dalam pendeklarasian classnya saja. Member ini tidak dapat dikenal diclass turunannya.
3. Protected
Melindungi variable atau fungsi dari akses diluar class yang tidak mewarisi class tersebut.
Mirip dengan private, tetapi member ini dapat dikenal di class turunannya
VisibilitasMember (Contoh)
<?php
class Visibility{
public $public = ‘Public’;
protected $protected = ‘Protected’;
private $private = ‘Private’;
function CetakProperti()
{
echo “Aksesdaridalamclass <br>”;echo “Public : “.$this->public.”<br>”;
echo “Protected : “.$this->protected.”<br>”;
echo “Private : “.$this->private.”<br>”;
}
}
$obj= new Visibility();
$obj->CetakProperti();
echo “<br> Pengaksesandariluarclass <br>”;
echo “Public : “.$obj->public.”<br>”; // OK
echo “Protected : “.$obj->protected.”<br>”; // ERROR
echo “Private : “.$obj->private.”<br>”; // ERROR
?>
d.1. Function Setter danGetter
Function Setter adalah fungsi yang digunakan untuk memberikan(set)nilai untuk suatu properti. Umumnya function ini digunakan untuk properti yang mempunyai visibilitas protected atau private. Function setter sering digunakan untuk memvalidasi data yang masuk sebelum data tersebut diisikan kesuatu properti.
Function Setter dan Getter (Contoh)
<?php
class Nilai{
private $tugas=0,$uts=0, $uas=0;
function settugas($nilai){
if(($nilai<=100)&&($nilai>=0))
$this->tugas=$nilai;
}
function setuts($nilai){
if(($nilai<=100)&&($nilai>=0))
$this->uts=$nilai;
}
function setuas($nilai)
{
if(($nilai<=100)&&($nilai>=0))
$this->uas=$nilai;
}function gettugas(){
return $this->tugas;
}
function getuts(){
return $this->uts;
?>
e. Pewarisan (Inheritance)
Pewarisan/ Penurunan merupakan fitur OOP yang sangat berguna. Dengan pewarisan, sebuahclass dapat diturunkan Menjadi class baru yang mempunyai sebagian atau seluruh karakteristik dari class parentnya.
Pewarisan dilakukan dengan keyword “extends” Visibility member berlaku dipewarisan.
Dalam pewarisan dikenal istilah Override yaitu mendefin isikan ulang suatu function yang telah tersedia di class child sehingga mempunyai perilaku yang berbeda dari perilaku function class parentnya. Dalam class turunan, boleh ditambah properti atau member baru.
Pewarisan (contoh)
<?php
class Orang{
protected $nama;
function __construct($nama){
$this->nama=$nama;
}
function UcapSalam(){
echo “Hallo. Nama Saya adalah”.$this->nama.”<br>”;
}
}
?>
Pewarisan (contoh)
<?php
include(“waris1.php”);
// Pewarisantan paperubahan
class OrangSundaextends Orang{
}
// Pewarisan dengan meng-override function UcapSalam
// dan Penambahan Method
class OrangInggrisextends Orang{
protected $asal=”England”; // penambahan properti baru
function UcapSalam(){
echo “Hello. My name is “.$this->nama.”<br>”;
}
function UcapNegara(){ // penambahan method baru
echo “I’m from “.$this->asal.”<br>”;
}
}
$kabayan=new OrangSunda(“Kabayan”);
$kabayan->UcapSalam();$william=new OrangInggris(“Prince William”);
$william->UcapSalam();
$william->UcapNegara();
?>
6. Cara Penulisan Kode PHP
1. Penamaan File
File PHP harus disimpan dengan ekstensi .php (jika menemukan file dengan ekstensi .php3 atau phtml maka kemungkinan besar file-file tersebut ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah). Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, file-file tersebut akan disimpan sebagai file teks biasa. Artinya tidak butuh editor khusus, cukup notepad. Namun perlu diingat bahwa notepad tidak memunculkan nomor baris yang akan kita perlukan saat melakukan debugging jika ada masalah dengan kode kita).
2. Komentar
Komentar adalah bagian penting dalam kode PHP, komentar ini untuk membantu mengingat lagi kegunaan sebuah blok kode nantinya, harus membiasakandiri untuk menuliskan catatan tentang kode-kode dengan tag komentar, sehingga sifat manusiawi yang pelupa bisa terbantu jika suatu saat perlu mereview kembali kode-kode yang pernah di buat. Cara untuk membuat komentar yang tidak ingin tampil atau eksekusi adalah dengan menambahkan “//” di awal baris atau mengapit komentar dengan “/*” dan “*/” jika perlu membuat komentar yang panjang:
<?php
// Baris ini akan diabaikan. Catatan untuk kita sendiri:
// Saya membuat script ini sambil
//Membaca, berenang dan menyelam.
print (“Anda berada di situs Prothelon!”);
/*
Tiga baris berikut ini juga akan diabaikan.
*/
?>
3. Permulaan Kode
Blok kode PHP diawali dengan “<?php” (atau cukup disingkat “<?” saja bila server mengijinkan…dan biasanya bisa).
4. Akhir Kode
Blok kode PHP ditutup dengan menambahkan “?>” di akhir blok kodenya.
5. Akhir Baris Program
Setiap baris instruksi program diakhiri dengan tanda titik koma “;”. Artinya walaupun menulis lebih dari 1 baris tetap akan dianggap satu baris instruksi program jika belum ada tanda titik koma.
6. Tanda Kurung
Tanda kurung akan banyak di gunakan dalam kode PHP. Salah satu penggunaan yang sering dilakukan adalah dalam memanggil fungsi.
7. Print ( );
“print” adalah nama fungsi dan informasi lain yang perlu ditambahkan pada fungsi tersebut akan di tulisdi dialam tanda kurung. Ingat….. jangan lupa untuk mengakhiri dengan tanda titik koma (kesalahan tidak mengakhiri dengan titik koma ini paling sering terjadi pada pemula, echo() juga memiliki kegunaan yang sama dengan print().
Spasi, pergantian baris, dll tidak akan mempengaruhi output Sehingga bagian kode berikut ini …
<?php
print (“Saya sedang belajar pohp”);
?>
Akan menghasilkan hal yang sama dengan kode berikut ini:
<?php print (“saya sedang belajar php”); ?>
7. Perbandingan Pemrograman terstruktur prosedural dengan OOP di PH
Kebanyakan pemrogram lebih familiar dengan pemrograman terstruktur atau prosedural. Salah satu faktor penyebabnya adalah usianya yang sudah cukup matang, sehingga juga sudah meluas digunakan oleh berbagai kalangan. Di mana sekitar tahun 1950 diperkenalkan bahasa pemrograman Fortran dengan tipe prosedural.
Ada pun pemrograman berorientasi objek meskipun sebenarnya juga sudah cukup lama dikenal namun penggunaannya tidak seluas pemrograman prosedural. Kurang lebih sekitar tahun 1970 muncul SmallTalk yang memperkenalkan orientasi objek. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan, orientasi objek dipandang sebagai solusi yang cukup menarik dalam mengembangkan aplikasi.
Berkaitan dengan pendekatan yang digunakan dalam pemrograman, PHP memungkinkan untuk membuat program menggunakan pendekatan secara prosedural atau berorientasi objek. Secara normal, kebanyakan pemrogram lebih sering menggunakan pendekatan prosedural, apalagi sebelumnya dukungan objek pada PHP masih belum selengkap saat ini. Oleh karena itu, apabila baru mengenal PHP, maka pemrograman prosedural mungkin akan lebih mudah.
Pemrograman Prosedural
Kalangan yang fanatik terhadap prosedural umumnya tidak menyarankan penggunaan pendekatan abstrak. Contoh ekstrem dari kalangan ini adalah melakukan langkah penolakan objek, dan tidak menerima abstraksi tentunya. Mereka cenderung melihat bagaimana menghasilkan sesuatu yang cepat dan tidak memperhatikan jika orang lain dapat membaca Kode programnya. Bahkan tidak jarang yang menganggap bahwa pemrograman adalah kompetisi kecepatan pada aktivitas tim. Dalam pengembangan PHP, kalangan seperti inilah yang memungkinkan pembuatan modul PECL serta memiliki kontribusi terhadap efisiensi kode program. Listing program berikut Menunjukkan contoh penulisan program oleh kalangan prosedural.
<php
/*procedural.php*/
print”Hello,world.”;
?>
Pemrograman Berorientasi objek
Lain halnya dengan kalangan yang fanatik terhadap objek, umumnya mereka tidak begitu memperhatikan faktor performansi pada pendekatan yang dilakukan. Bahkan terlihat kalangan ini sangat menikmati konsep desain abstrak, karena orang-orang seperti ini biasanya berkarir di bidang manajemen proyek atau dokumentasi.
Pemrograman berorientasi objek. Pemrograman ini mempertinggi kualitas dan produktifitas pengembangan software. Program pengembangannya dilakukan dengan pendekatan building block. Setiap block, disebut object, bersifat independen dan mampu berjalan sendiri atau saling kunci dengan object lain dengan mudah dan otomatis. Object-object berinteraksi dengan saling memberikan informasi satu terhadap yang lainnya. Masing-masing object harus berisikan informasi mengenai dirinya sendiri (encapsulation) dan object yang dapat di kaitkan.
Contoh penulisan listing program di kalangan orientasi objek dapat digambarkan seperti berikut:
<php
/*objek.php*/
classHelloWorld{
functionmyPrint(){
print”Hello,world.”;
}
}
$myHelloWorld=newHelloWorld();
$myHelloWorld->myPrint();
?>
Terlihat code diatas bahwasannya pada oop kita buat terlebih dahulu class nya dan selanjutnya buat suatu fungsi tampilkan kata hello word selan jautnya kita instantiasi Hello Worldkemy Print.
Dalam lingkungan PHP, kalangan orientasi objek lebih cenderung membuat modul PEAR dan memiliki kontribusi besar terhadap kemudahan pengelolaan kode program.
DAFTAR PUSTAKA
Stig Sæther Bakken, PHP Manual, the PHP Documentation Group, 1997 – 2003
www.php.net, situs resmi PHP di internet
www.phpclasses.net, situs class PHP gratis
Mailing list PHP User Group Indonesia,http://groups.yahoo.com/group/phpug, tempat mangkal komunitas pengguna PHP se-Indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorientasi_objek“
http://tugasptik2009-kelompoknurul.blogspot.com/
http://bimoweb.com/pemrograman-oop-pada-php-part-i.html
http://www.bengkelprogram.com/data-artikel-779.0.bps
http://uswahtech.uswah.net/berita-158-perbandingan-pemrograman-terstruktur-prosedural-dengan-oop-di-php.html
0 komentar:
Posting Komentar