GEDE
NGURAH YOGA PRAMANA / 1404505078
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK
I PUTU AGUS EKA PRATAMA, ST.
UML
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK
I PUTU AGUS EKA PRATAMA, ST.
UML
Unified Modelling Language (UML)
adalah sebuah “bahasa” yg telah menjadi standar dalam industri untuk
visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML
menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
Dengan menggunakan UML kita dapat
membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi
tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun,
serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan
class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan
piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau
VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi
prosedural dalam VB atau C.
Use Case Diagram
Bahasa UML juga bisa dipakai
untuk menjelaskan diagram Use Case. Diagram use case merupakan pemodelan untuk
menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
yang akan dibuat. Diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja
yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan
fungsi-fungsi tersebut. Yang ditekankan pada diagram ini adalah "apa"
yang diperbuat sistem, dan bukan "bagaimana". Sebuah use case
merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor (user atau sistem lainya)
dengan sistem. Use case menjelaskan secara sederhana fungsi sistem dari sudut
pandang user. Strukturnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Berikut adalah penjelasan bagian
bagian use case diagram.
Sistem
Menyatakan batasan sistem dalam
relasi dengan actor-actor yang menggunakannya (di luar sistem) dan fitur-fitur
yang harus disediakan (dalam sistem). Digambarkan dengan segi empat yang
membatasi semua use case dalam sistem terhadap pihak mana sistem akan
berinteraksi. Sistem disertai label yang menyebutkan nama dari sistem, tapi
umumnya tidak digambarkan karena tidak terlalu memberi arti tambahan pada
diagram.
Aktor
Aktor adalah segala hal diluar
sistem yang akan menggunakan sistem tersebut untuk melakukan sesuatu. Bisa
merupakan manusia, sistem, atau device yang memiliki peranan dalam keberhasilan
operasi dari sistem. Cara mudah untuk menemukan aktor adalah dengan bertanya
hal-hal berikut: SIAPA yang akan
menggunakan sistem? APAKAH sistem
tersebut akan memberikan NILAI bagi aktor?
Use Case
Mengidentifikasi fitur kunci dari
sistem. Tanpa fitur ini, sistem tidak akan memenuhi permintaan user/actor.
Setiap use case mengekspresikan goal dari sistem yang harus dicapai. Diberi
nama sesuai dengan goal-nya dan digambarkan dengan elips dengan nama di
dalamnya. Fokus tetap pada goal bukan bagaimana mengimplementasikannya walaupun
use case berimplikasi pada prosesnya nanti. Setiap use case biasanya memiliki trigger/pemicu
yang menyebabkan use case memulai (misalnya,Pasien mendaftar dan membuat janji
baru atau meminta untuk membatalkan atau mengubah janji yang sudah ada ).ada 2
triger pertama triger eksternal, seperti pelanggan memesan atau alarm kebakaran
berbunyi, kedua triger temporal, seperti tanggal pengembalian buku terlewati di
perpustakaan atau keterlambatan bayar sewa.
Assosiation
Mengidentifikasikan interaksi
antara setiap actor tertentu dengan setiap use case tertentu. Digambarkan
sebagai garis antara actor terhadap use case yang bersangkutan. Asosiasi bisa
berarah (garis dengan anak panah) jika komunikasi satu arah, namun umumnya
terjadi kedua arah (tanpa anak panah) karena selalu diperlukan demikian.
Dependensi
<<include>>
Mengidentifikasi hubungan antar
dua use case di mana yang satu memanggil yang lain. Jika pada beberapa use case
terdapat bagian yang memiliki aktivitas yang sama maka bagian aktivitas
tersebut biasanya dijadikan use case tersendiri dengan relasi dependensi setiap
use case semula ke use case yang baru ini sehingga memudahkan pemeliharaan.
Digambarkan dengan garis
putus-putus bermata panah dengan notasi <<include>> pada garis.
Arah mata panah sesuai dengan
arah pemanggilan.
Dependensi <<extend>>
Jika pemanggilan memerlukan
adanya kondisi tertentu maka berlaku dependensi <<extend>>.
Note: konsep “extend” ini berbeda
dengan “extend” dalam Java!
Digambarkan serupa dengan
dependensi <<include>> kecuali arah panah berlawanan.
Generalization
Mendefinisikan relasi antara dua actor atau dua
use case yang mana salah satunya meng-inherit dan menambahkan atau override
sifat dari yang lainnya. Penggambaran menggunakan garis bermata panah kosong
dari yang meng-inherit mengarah ke yang di-inherit.
Kali ini saya berbicara
tentang studi kasus mengenai sistem informasi akademik yaitu bagian melihat
nilai. Berikut adalah Diagram Use Case-nya.
0 komentar:
Posting Komentar